SHIFT Indonesia - September 05, 2017

Seperti kita ketahui, perkembangan dunia energi terutama harga minyak dunia selalu menjadi headline topik yang menarik untuk diperbincangkan. Sejumlah tekanan terus dihadapi oleh pelaku industri di sektor energi. Namun apa pun yang terjadi, industri ini akan terus memainkan peran penting dalam hal pemenuhan energi yang bergerak dinamis. Khususnya Indonesia, yang mana sektor energi masih menjadi lokomotif penggerak roda perekonomian sehingga kebutuhan industri terhadap energi haruslah terpenuhi.

Setelah Kesepakatan Paris (Paris Agreement) resmi disepakati sebagai pengganti Protokol Kyoto untuk memerangi dampak perubahan iklim pada Desember 2015 lalu, hal ini menjadi momentum global untuk menggantikan bahan bakar fosil dengan sumber energi yang lebih bersih untuk mewujudkan ekonomi hijau yang berkelanjutan. Hal tersebut turut berperan menggoyahkan pelaku sektor energi, mereka dituntut untuk mampu melewati sejumlah faktor disruptif yang terus berkembang dan tentu akan mengubah bentuk industri mereka Para pelaku industri ini harus mampu membuat kerangka kerja yang memungkinkan perusahaa membuat sejumlah skenario yang mungkin bisa dilakukan. Hal ini akan membantu mereka mengevaluasi strategi yang saat ini mereka jalankan baik itu meliputi proses operasi sampai dengan manajemen sumberdaya.

Meski tidak ada sudut pandang masa depan yang pasti, pelaku bisnis di dalam industri ini nampaknya akan terus menunjukkan inovasi dan melakukan transisi agar mampu bertahan di dunia yang terus berubah secara dinamis.