SHIFT Indonesia - Juli 31, 2018

Era perang dagang telah dimulai, positifnya konektivitas
antar negara akan menjadi terbuka luas, sehingga
para pelaku usaha bisa bersaing dengan kompetitif.
Sementara itu, teknologi juga semakin berkembang
dengan sangat cepat sehingga mengakibatkan perubahan
yang merevolusi sistem kehidupan. Perubahan cepat dan
masif yang kita kenal dengan industry 4.0 ini membawa
tantangan besar bagi para pelaku usaha dan juga
pemerintah. Terlebih saat ini negara- negara lain telah
memulai perjalanannya menuju industry 4.0, komitmen
dan strategi pemerintah menjadi semakin penting.
Dalam Majalah SHIFT edisi ketiga ini, kami ingin mengupas
beberapa strategi yang diambil oleh Kementerian Perindustrian
untuk menghadapi revolusi industry 4.0, termasuk mengenai
peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0. Pandangan para
pelaku usaha dan juga ekonom terhadap perkembangan
industri tanah air juga kita bahas dalam edisi ini. Beragam ide
segar yang kami dapat dari para pemimpin industri juga tak
luput kami sajikan untuk para pembaca. Siapkah kita
menghadapi industry 4.0? Mengutip pernyataan Robert J.
Shiller, Pemenang Hadiah Nobel di bidang ekonomi, “Anda
tidak bisa menunggu sampai rumah terbakar untuk membeli
asuransi kebakaran. Kita tidak bisa menunggu sampai ada
kekacauan besar di masyarakat kita untuk mempersiapkan
Revolusi Industri Keempat.”

Selamat Membaca!