Majalah Marketing - Oktober 2018
Indonesian | 124 pages | True PDF | 32.6 MB
Indonesian | 124 pages | True PDF | 32.6 MB
Gaya pemasaran merupakan cermin perkembangan teknologi pada zamannya. Di era keeemasan teknologi televisi, misalnya, iklan TV merajai panggung pemasaran. Kini di era digital, digital marketing tool—seperti social media marketing dan e-mail marketing— menjadi primadona.
Era digital ini ditandai pula dgn fenomena ledakan data (big data), dampak dari begitu banyaknya data yg berseliweran di dunia maya. Pesan pemasaran yang bersifat massal kini dirasakan sudah kurang efektif. Konsumen malah menganggap semua pesan itu sebagai spam. Mereka akan cenderung memblokir pesan-pesan yg dianggap tidak relevan dgn kebutuhan mereka.
Konsekuensi big data membuat para pemasar harus lebih selektif lagi dlm memilih konten yg tepat utk target market-nya. Seiring dgn itu, muncullah digital marketing automation yg menawarkan personalisasi.
Langkah awal yg harus diambil perusahaan adalah menyortir segala data yg bisa dikumpulkan, mulai dari alamat e-mail, nomor telepon, akun media sosial serta atribut-atribut lain yg berkaitan dgn pelanggan. Lantaran ledakan data tidak bisa dihindari; perusahaan dituntut untuk mampu mengolahnya dgn baik dan menghasilkan strategi pemasaran ampuh darinya.
Dengan kata lain, pemasar harus mampu mengemas konten yang tepat dan membidik target market yang tepat pula. Selain itu, pemasar juga harus menjangkau target market pada waktu yang tepat dengan channel yang tepat. Singkatnya: right channel, right content, right person, dan right time.
Melalui pemilihan digital marketing tools yang tepat maka setiap individu dapat diberi informasi yang relevan, pada waktu yang tepat, dan sekaligus ke touch point yang paling efektif. Hasil dari personalisasi ini akan mampu menciptakan pengalaman yang menyenangkan
dan memorable.