Elle Indonesia - Januari 2019
Indonesian | 180 pages | True PDF | 53.6 MB
Indonesian | 180 pages | True PDF | 53.6 MB
LOVE. KATA SEDERHANA yang bisa berarti sangat kompleks dan membawa tafsir berbeda-beda. Dalam hubungan asmara, kata tersebut kerap dijadikan alasan seseorang ketika bertindak tidak rasional. Namun, kata yang sama pula sering menjadi kambing hitam ketika perasaan cinta tak lagi meluap-luap dan berusaha ‘merasionalisasi’ sebuah keputusan.
Dari kanak-kanak, kita didoktrin oleh berbagai dongeng klasik jika masalah kehidupan akan tuntas saat Cinderella menikahi pangeran tampan—yang baru ia temui setidaknya dua kali. Beranjak dewasa,
kita lagi-lagi dibuai oleh berbagai kutipan manis dalam film drama atau lirik lagu romantis, yang membuat percaya bahwa menggantungkan rasa bahagia kepada orang lain adalah sesuatu yang wajar. Percaya
jika hal tersebut adalah bentuk cinta yang hakiki, dan tanpa sadar mengubah peran “cinta” menjadi sebuah beban tersendiri bagi pasangan.